Hay sobat Prohrd.org,
Kabar politik terbaru datang dari Jawa Barat! Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat dengan bangga mengklaim prestasi luar biasa Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Menurut klaim mereka, Ganjar Pranowo telah naik ke posisi kedua dalam peringkat nasional, menggeser popularitas Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta yang sebelumnya menduduki posisi tersebut.

Peringkat ini menjadi sorotan utama dalam dunia politik karena mencerminkan respons publik terhadap kinerja para pemimpin daerah. Ganjar Pranowo, dengan kepemimpinannya yang berdedikasi dan visi progresif, telah berhasil mencuri perhatian banyak orang dan mendapatkan dukungan yang luar biasa dari masyarakat Jawa Tengah.
Tentu saja, klaim PDIP ini juga menjadi bahan perdebatan dan analisis bagi berbagai kalangan politisi dan pengamat. Pertanyaan-pertanyaan muncul mengenai faktor-faktor apa yang menyebabkan peringkat naiknya Ganjar Pranowo, dan bagaimana posisi politik Anies Baswedan akan berkembang menghadapi situasi ini.
Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang latar belakang klaim PDIP, mengeksplorasi faktor-faktor yang berkontribusi pada peringkat naiknya Ganjar Pranowo, serta menganalisis potensi dampak perubahan peringkat ini terhadap politik Jawa Barat dan nasional.
Mari kita simak bersama-sama!
Hal itu disampaikan Ono seusai acara rapat koordinasi di Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa (26/7/2024).
Dikatakan Ono, berdasarkan survei yang dilakukan SaifulMujani research & consulting, nama Ganjar Pranowo di Jawa Barat (Jabar) berada di urutan kedua setelah Prabowo Subianto.
“Alhamdulillah untuk Pileg PDIP Jabar selalu nomor satu, dan di Pilpres kita terjadi kenaikan dukungan masyarakat Jabar terhadap Ganjar Pranowo yang pada survei sebelumnya, selalu peringkat ke tiga dan Alhamdulillah saat ini sudah peringkat kedua,” ujar Ono.
Menurutnya, kenaikan itu terjadi setelah PDIP Jabar bergerak melakukan sosialisasi kepada masyarakat sejak diumumkan Ganjar Pranowo sebagai Bancpres dari PDI-P.
“Setelah Mas Ganjar diumumkan pada 21 April 2023, kita secara maksimal bergerak, kan sebelumnya hanya relawan karena partai belum boleh bergerak, kami menunggu keputusan dari ketua umum, praktis kita baru bergerak di Mei dan Juni, baru dua bulan dan mas Ganjar sudah menduduki peringkat kedua setelah Pak Prabowo,” katanya.
Melihat hasil survei tersebut, pihaknya mengaku optimistis Ganjar Pranowo bakal lebih dikenal dan diterima masyarakat Jabar.
“Kami yakin dengan pergerakan tiga pilar partai PDIP, PPP, Hanura dan Perindo ditambah relawan kita, paling tidak akan langsung menggeser Pak Prabowo nanti 14 Februari 2024,” ucapnya.
“Karena pak Prabowo dan Pak Anies sudah jalan lebih dulu, kita baru dua bulan jalan, jadi kita yakin Mas Ganjar menang di Jabar,” tambahnya.
Bahkan, Ono pun berani memasang target tinggi untuk kemenangan Ganjar Pranowo di Jabar pada Pilpres nanti.
“Pilpres kalau head to head, kita menang di 51 persenlah di Jabar,” katanya.
Dengan prestasi Ganjar Pranowo yang naik ke posisi kedua dalam peringkat nasional, menjadi sorotan politik yang menarik untuk diikuti. Klaim PDIP Jawa Barat ini memberikan peluang bagi publik untuk lebih memahami dan mengapresiasi kinerja para pemimpin daerah. Selain itu, perubahan ini juga membuka pintu bagi perdebatan dan analisis mendalam terkait dinamika politik di tingkat lokal dan nasional.
Sebagai pembaca yang bijak, mari terus memantau perkembangan politik Jawa Barat dan menjaga kritisitas dalam menyikapi berbagai klaim dan pernyataan politik. Semoga artikel ini telah memberikan pandangan yang lebih luas mengenai peringkat Ganjar Pranowo dan dampaknya pada peta politik di Indonesia. Dengan pemahaman yang mendalam, kita dapat turut serta dalam membangun sebuah negara yang lebih baik dan berkembang. Sampai jumpa dalam artikel-artikel berikutnya, terima kasih telah menyempatkan waktu untuk membaca dan mengikuti informasi terkini dari Prohrd.org. Tetaplah terhubung dengan perkembangan terbaru hanya di platform kami.
Sumber: Tribun Jabar